
(Q&A) Bagaimana menanggapi klien yang mintanya banyak tetapi maunya murah?
Pertama – tama, harap dipahami bahwa dalam proses trasaksi bisnis, adanya tawar menawar adalah sesuatu yang lumrah. Semua proses negosiasi dan tawar menawar, termasuk permintaan tambahan bonus adalah bagian dari trasaksi bisnis. Terlebih lagi, untuk klien coorporate/brand besar, biasanya yang melakukan negosiasi adalah divisi purchasing/marketing, Jadi memang sudah menjadi tugas mereka untuk melakukan tawar menawar dan mendapatkan deal terbaik untuk perusahaan tempat mereka bekerja. Jadi don’t take it personally, kalau harga jasa kamu ditawar.
Semua proses negosiasi dan tawar menawar, termasuk permintaan tambahan bonus adalah bagian dari trasaksi bisnis.
Selama saya berkarir, baik sebagai desainer/fotografer dan konsultan, terkadang ada transaksi bisnis yang mudah, terkadang ada transaksi bisins yang lebih alot dan panjang prosesnya.
Tetapi saya selalu usahakan bisa ketemu titik tengah-nya, dimana saya dan klien menemukan kesepakatan yang bersifat win – sin solution. Terkadang saya atau klien perlu berkompromi. Namun kalau nawarnya sudah terlalu jauh dari price list awal, maka kemungkinan besar klien tersebut bukanlah target market yang tepat bagi bisnis saya. Istilahnya, maksain jual Alphard ke orang yang mau beli mobil baru tetapi budgetnya Avanza. Jadi memang kalau tidak cocok yah jangan dipaksakan kerjasama-nya. Karena kesepakatan yang dipaksakan malah akan berujung kekecewaan.
Karena itu penting sekali bagi kita sebagai pekerja kreatif untuk benar – benar memahami apa yang menjadi value proposition kita, agar bisa memahami dan melayani target market kita dengan baik. Untuk memahami value preposition, target market dan unique selling point(USP) kamu sebagai pekerja kratif, cek disini.