
Kegagalan yang diluar Nalar
Kalau kamu tidak paham kenapa kamu gagal, baik itu dalam bisnis/karir/usaha, maka saya berharap postingan ini bisa memberikan pencerahan, dan membantu-mu.
Postingan ini di inspirasikan oleh salah satu pertanyaan yang saya dapat beberapa waktu lalu. “Kak, kalau kegagalan saya diluar nalar itu gimana yah?”
Pertanyaan yang cukup menggelitik dan mungkin membingungkan untuk sebagian orang.
Saya sendiri pernah mengalami hal yang serupa, usaha freelancing pertama saya gagal. Saya tidak habis pikir kok bisa gagal sih? padahal perasaan portfolio saya keren, kerjaan saya rata – rata TV Commercial berskala nasional, karya saya juga beberapa kali di-feature di beberapa situs desain, bahkan saya pernah diwawacarai salah satu stasuin TV nasional sehubungan dengan profesi saya sebagai 3D artist.
Tapi kok dapet job itu susah banget ya? Calon klien kok kayaknya pelit banget? Padahal saya merasa kualitas saya cukup baik, dan harga yang saya minta juga tidak mahal-mahal amat. Sempet desperate, dan akhirnya saya-pun memutuskan untuk menerima tawaran untuk kerja fulltime. Ujung – ujungnya balik ngantor.
Saat itu saya tidak habis pikir, kenapa bisa usaha freelancing saya gagal. Buat saya saat itu merupakan kegagalan yang diluar nalar. So I know how it feels, dan saya sudah belajar dari pengalaman. Beberapa tahun kemudian, saya baru paham kenapa saya gagal.
Kenapa saya gagal? padahal saya sudah melakukan semuanya sesuai dengan setiap tips sukses yang saya tahu, sudah kerja keras dan berusaha maksimal juga, tetapi kenapa yah masih gagal?
Benar – benar gak habis pikir! Kok bisa yah saya gagal?!
Sebenarnya, kalau kamu tidak bisa memahami kegagalan kamu, dengan kata lain kegagalan-mu itu diluar nalar, maka biasanya kuncinya ada di MINDSET.
Beberapa tahun kemudian, saya kembali mencoba untuk memulai usaha freelancing dan kali ini berhasil, karena bedanya kali ini saya bergerak dengan MINDSET yang tepat dan saya juga sudah mendefinisikan USP (Unique Selling Point) saya sebagai seorang freelancer.
Bermodalkan mindset yang baru dan USP yang jelas, ternyata mendapatkan job itu tidak sesulit yang saya bayangkan, gak usah dicari aja tawaran bisa datang sendiri, tak perlu punya banyak klien untuk bisa makmur secara finansial sebagai freelancer.
Belajar dari pegalaman tersebut, maka dalam buku The Wonder Freelancer saya mempersiapkan 1 bab khusus untuk membahas mindset freelancer yang sukses, dan buku USP Workbook-pun saya buat berdasarkan pengalaman gagal saya tersebut.
Dalam USP Workbook, Kamu akan bisa mengkuti langkah saya dalam menemukan USP dan menjadikannya profitable. Jadi boleh dikata kedua buku tersebut tidak akan lahir kalau saya tidak pernah gagal. Saya hanya berharap teman – teman bisa belajar dari pengalaman pahit saya.
Jadi sekali lagi, kalau kamu gak habis pikir kenapa kamu gagal, mungkin ada baik-nya kamu buka pikiran, jangan – jangan kamu memiliki sistem kepercayaan yang salah, coba berkomunikasi, tanya – tanya ke orang lain yang sudah menjalani dan lebih sukses di bidang kamu, banyak cari inspirasi baik dari blog/buku/sosmed.
Dan yang terutama, jangan lupa untuk meng-investasikan waktu untuk dirimu-sendiri, lakukan refleksi diri, jujur sama dirimu sendiri dan belajar mendengarkan kata hati-mu.
Niscaya kamu akan menemukan jalan-mu.